Not seeing a Scroll to Top Button? Go to our FAQ page for more info.

Memahami Teks Anekdot


            


    Anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa Anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang menjadi partisipan atau pelaku didalamnya pun tidak harus orang penting.
Selain itu, Teks Anekdot juga dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustasi, serta tercapai dan gagal.
Anekdot juga merupakan karangan berjenis narasi yang ralatif pendek yang mengandung kelucuan. Kelucuan  itu bisa dibentuk dengan mengemukakan kebodohan, kesalahpahaman, kesalah dengaran, ketidak tahuan, kesombongan, kecelakaan akibat ulah sendiri, dsb. Anekdot biasanya disampaikan dengan tujuan untuk menghibur, atau menyindir sekaligus menghibur.
Anekdot sering muncul sebagai refleksi terhadap kegelisahan masyarakat atas peristiwa atau fenomena sosial, ekonomi, hukum, maupun politik yang membelit pikiran, yang membuat imaginasi berkembang menjadi cerita unik yang disebut anekdot.
Anekdot biasanya berbentuk kisah yang sangat pendek, jauh lebih pendek daripada cerpen. Bisa disampaikan secara monolog, dialog, atau campuran keduanya.

Unsur-unsur di dalam Anekdot :
1.       Latar atau Setting
Tempat atau lokasi terjadinya kisah, bisa ditambahkan waktu atau situasi.
2.       Tokoh atau Pelaku Atau Partisipan
Orang-orang yang terlibat dalam kisah.
3.       Alur
Rangkaian kejadian atau peristiwa yang membentuk kisah, mulai dari :
·         Abstrak
·         Orientation
·         Event
·         Crisis
·         Reaction
·         Coda
·         Re-Orientation
4.       Sudut Pandang atau Point of View
Yaitu dimana penulis menempatkan diri pada kisah, apakah sebagai pelaku utama, pelaku sampingan, atau orang diluar kisah.
5.       Tema atau Topik
Inti cerita.
6.       Amanat
Pesan moral.

Struktur teks Anekdot :
1.       Abstraksi
Adalah bagian awal yang berisi isyarat tentang apa yang akan diceritakan berupa kejadian yang tidak lumrah atau tidak biasa.
2.       Orientation
Adalah bagian yang berisi pendahuluan atau pembuka yang berupa pengenalan tokoh, waktu dan tempat.
3.       Krisis
Adalah bagian yang berisi pemunculan masalah.
4.       Reaksi
Adalah bagian yang berisi tindakan atau langkah untuk merespon masalah uang biasanya nyeleneh atau unik.
5.       Koda
Adalah bagian yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita.

Unsur Kebahasaan dalam Anekdot :
Ø  Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang membuat pembaca tertawa geli atau setidaknya tersenyum bahkan membuat jengkel dan konyol.
Ø  Sering menggunakan pertanyaan Retorik yaitu pertanyaan yang tidak perlu dijawab.
Ø  Kosakata yang digunakan diwarnai kata-kata gaul yaitu kata-kata yang digunakan dalam situasi akrab. Misalnya, Kenapa, biarin, gitu, enggak, dsb.
Ø  Verba material sering dipakai untuk menyatakan kegiatan fisik seperti menulis, membaca, memukul, dsb.
Ø  Kadang digunakan majas (gaya bahasa) metafora dan personifikasi.
·         Majas metafora adalah majas yang menggunakan kata atau kelompok kata untuk menyatakan perbandingan berdasarkan persamaan. Contoh, Pemuda adalah tulang punggung negara.
·         Majas personifikasi adalah majas yang mengumpamakan benda mati sebagai orang atau hidup. Contoh, Lenceng menjerit-jerit.
Ø  Konjungsi yang sering digunakan adalah konjungsi temporal yang menyatakan urutan waktu. Contoh, kemudian, lalu, setalah itu, dsb.
Dan juga Konjungsi akibat. Contoh, maka, jadi, oleh karna itu, dsb.
Untuk melihat contoh-contoh teks Anekdot, Anda bisa klik link dibawah ini :
Contoh Teks Anekdot

Most Popular

Flickr Images